TANYABERITA.COM – Pemerintah Jokowi kembali membuka pendaftaran untuk peserta Program Kartu Prakerja, Selasa (23/02/2021). Pada Prakerja gelombang ke-12 ini, kuota pendaftaran yang dibuka sebanyak 600.000 orang.
“Gelombang ke-12 akan dibuka dengan kuota 600.000 peserta. Jadi 600.000 peserta ini merupakan kemampuan teknologi Kartu Prakerja,” kata Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Berdasarkan hasil survei BPS di tahun 2020 menunjukkan, sebanyak 88,9 persen dari penerima Kartu Prakerja menyatakan keterampilan kerjanya meningkat, dan 81,2 persen peserta menyatakan insentif yang diterima dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
“Program Kartu prakerja juga mendorong ke pekerjaan dan kewirausahaan, dan hal ini dapat dilihat dari hasil survei evaluasi yang dilakukan oleh PMO kepada jutaan penerima prakerja. Sebanyak 35 persen penerima awalnya menganggur,” kata Menko Airlangga.
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12
Dari 35 persen itu, 17 persen berubah dari menganggur menjadi wirausaha, dan 18 persen menjadi pegawai atau buruh lepas atau freelance.
Program Kartu Prakerja, selain memberikan keterampilan dan meningkatkan kompetensi, juga terbukti sebagai instrumen perlindungan sosial yang melindungi daya beli penerimanya.
Berikut ini merdeka.com akan merangkum sejumlah fakta yang perlu diketahui mengenai program kartu prakerja gelombang 12 tahun 2021.
1. Target 2,7 Juta Penerima di 2021
Menko Airlangga menambahkan, untuk target peserta Program Kartu Prakerja 2021 adalah 2,7 juta degan anggaran mencapai Rp 10 triliun. Angka ini di bawah realisasi program di 2020 dengan 5,5 juta penerima dari 11 gelombang pendaftaran.
Berdasarkan hasil survei BPS di tahun 2020 menunjukkan, sebanyak 88,9 persen dari penerima Kartu Prakerja menyatakan keterampilan kerjanya meningkat, dan 81,2 persen peserta menyatakan insentif yang diterima dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
“Program Kartu prakerja juga mendorong ke pekerjaan dan kewirausahaan, dan hal ini dapat dilihat dari hasil survei evaluasi yang dilakukan oleh PMO kepada jutaan penerima prakerja.”
2. Besaran Dana yang akan Diterima Peserta
Menko Airlangga menyampaikan, model program Kartu Prakerja pada semester I-2021 ini masih sama yakni metode semi bantuan sosial. Di mana pemerintah memberikan besaran pelatihan sebesar Rp1 juta.
Kemudian insentif pasca pelatihan Rp600.000 setiap bulannya selama 4 bulan. Total insentif pasca pelatihan sebesar Rp2,4 juta.
Pemerintah juga memberikan insentif pasca survei Rp50.000 setiap 1 kali survei, dan survei dilakukan 3 kali dan total insentif survei sebesar Rp150.000.
3. Syarat Peserta Kartu Prakerja
Seperti dikutip TanyaBerita dari laman Merdeka, Kamis (25/02/2021), Menko Airlangga mengatakan syarat untuk dapat menerima Kartu Prakerja masih sama dengan tahun 2020. Yaitu warga negara Indonesia 18 tahun ke atas.
Syarat Kartu Prakerja berikutnya, peserta tidak sedang mengikuti pendidikan formal. Program ini ditujukan untuk pencari kerja yang sedang menganggur, pekerja ataupun wiraswasta.
“Dan kami juga mengajak para pekerja yang dirumahkan ataupun kehilangan pekerjaan dan para pelaku usaha mikro maupun kecil yang terdampak ataupun tutup usaha karena pandemi covid 19 untuk mendapatkan pendaftaran dalam Program Kartu Prakerja,” pintanya.
Selain itu, penerima Kartu Prakerja tidak dapat diberikan kepada pejabat negara TNI, Polri, ASN, anggota DPRD, DPR, BUMN, BUMD, Kepala Desa perangkat desa. Sementara untuk mendorong penerimaan bantuan dari pemerintah dan untuk menghindari duplikasi penerima bansos, maka Kartu Prakerja tidak dapat diberikan kepada mereka yang penerima bansos Kementerian Sosial atau BPKS dan juga yang menerima subsidi upah, kemudian banpres produktif mikro maupun penerima Kartu Prakerja di tahun 2020.
“Selain itu juga penerima Kartu Prakerja di batasi hanya 2 orang 1 kartu keluarga,” ujarnya.