Sistem Edukasi Digital untuk Pembelajaran Adaptif atau Sedepa menjadi solusi baru dalam dunia pendidikan. Inovasi ini dikembangkan oleh Dian Susanti, seorang guru berdedikasi dari Mataram. Terinspirasi oleh kesenjangan pendidikan di daerah pinggiran, Sedepa hadir untuk menjawab tantangan pembelajaran yang kerap dihadapi siswa dan guru, terutama dalam memanfaatkan teknologi secara maksimal.
Seperti dikutip dari situs tempoaktual, Dian memahami bahwa banyak siswa di daerah pinggiran sulit mendapatkan pendidikan berkualitas. Salah satu kendala utama adalah minimnya interaksi antara guru dan siswa, serta rendahnya penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar. Hal ini menciptakan kesenjangan yang signifikan dalam akses pendidikan. Oleh karena itu, Dian menciptakan Sedepa untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan relevan bagi siswa.
Latar Belakang dan Konsep Sedepa
Ide Sedepa lahir dari pengamatan Dian terhadap metode pengajaran tradisional yang kurang relevan dengan kebutuhan siswa masa kini. Perubahan zaman menuntut pendekatan baru dalam pendidikan, sehingga guru perlu mengadaptasi metode mereka. Melalui Sedepa, Dian memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan materi ajar yang menarik dan interaktif, seperti video, animasi, hingga kuis. Tujuannya adalah membuat siswa tidak hanya belajar secara pasif, tetapi juga aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Selain itu, Sedepa juga menekankan pentingnya hubungan yang lebih erat antara guru dan siswa. Dengan menyediakan materi yang sesuai kebutuhan individu siswa, sistem ini menciptakan suasana belajar yang dinamis dan inklusif.
Implementasi Sedepa di Kelas
Proses penerapan Sedepa dimulai dengan memahami kebutuhan siswa dan kemampuan teknologi yang tersedia. Setelah itu, Dian menyusun konten digital interaktif melalui platform Google Site. Materi dirancang sesuai topik pembelajaran dan kebutuhan beragam siswa, sehingga mereka dapat mengaksesnya dengan mudah.
Tidak hanya itu, pelatihan bagi para guru juga menjadi langkah penting dalam implementasi Sedepa. Guru dilatih agar mampu menggunakan sistem ini secara optimal untuk mendukung proses pembelajaran di kelas.
Dampak Positif Sedepa bagi Pendidikan
Penerapan Sedepa di SMPN 22 Mataram telah menunjukkan hasil positif. Siswa mengalami peningkatan pemahaman materi sekaligus kemandirian dalam belajar. Sistem ini juga memberikan peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang untuk merasakan pendidikan berkualitas.
Kolaborasi antara guru dan siswa menjadi salah satu keunggulan utama dari Sedepa. Siswa didorong untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, sehingga tercipta suasana belajar yang lebih hidup dan bermakna.
Sedepa menjadi bukti nyata bahwa inovasi teknologi dapat membantu mengatasi tantangan pendidikan, terutama di daerah pinggiran. Dengan pendekatan adaptif dan interaktif, Sedepa tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga membuka akses pendidikan inklusif bagi semua siswa.
Cek informasi selengkapnya di Tempo Aktual.